About Connect Grup

Hai teman-teman! Welcome Home ! :)

Bagi kalian anak-anak muda, jika kalian ingin mempunyai komunitas dan teman-teman baru yang dapat saling mendukung dan membangun di dalam Tuhan, di sinilah tempatnya... diConnect Group Youth !

Aktivitas yang membangun kerohanian kami adakan setiap minggunya.

-"Komunitas yang positif membangun kebiasaan yang positif pula."-



1 hal, This is your second home :)

Kami mengasihi anda.....

Kami menerima kalian apa adanya...

Tak perduli latar blakang ^^

Seperti Tuhan menerima kita apa adanya juga...

Tuhan Yesus mengasihi anda..... ^^



Ingin tau lebih lanjut tentang komunitas kecil ini??
Click here! :D

* Connect Group terdapat di berbagai kota di bawah penggembalaan Gereja Mawar Sharon. Jika anda berada di kota lain selain kota Manado, kami dapat membantu untuk memberikan informasi Connect Group di wilayah anda.
Hubungi Via Sms: Jack
Three 089698416071, TseL 085298169137
or bisa add facebook saya
Orang Paling Keren


Daftar Blog Saya

Daftar Blog Saya

Selasa, 11 Juni 2013

BAB 41 EMPAT METODE PEMURIDAN

BAB 41
EMPAT METODE PEMURIDAN

Yesus menggunakan empat cara memuridkan orang. Setiap cara memerlukan pendekatan dan tingkat kedewasaan iman yang berbeda. Jadi bisa saja lebih efektif dalam suatu tipe pemuridan lebih daripada tipe pemuridan yang lain.
Penting juga bagi kita untuk mengerti bahwa metode pemuridan ini adalah untuk melatih dan membimbing orang-orang yang kita bina menjadi seorang Kristen dewasa yang melayani Tuhan. Metode ini adalah untuk pemuridan. Bukan untuk penggembalaan dari jiwa tersebut, sebab Penggembalaan adalah lebih fokus pada aspek pemerhatian dari kebutuhan rohani.
Empat Metode Pemuridan adalah:
1.      Modeling (Menjadi Teladan). Pemimpin melakukan, anak melihat.
2.      Mentoring (Menjadi Mentor). Pemimpin & Anak bersama-sama melakukan.
3.      Instructing (Mnejadi Guru). Anak melakukan, pemimpin melihat.
4.      Coaching (Menjadi Pelatih). Anak melakukan, pemimpin memberi kepercayaan.
Kelihatannya keempat metode di atas serupa, tapi sebenarnya menggunakan pendekatan yang berbeda.
MODELING – MENJADI TELADAN
Modeling merupakan cara termudah untuk memuridkan seseorang. Anda tidak perlu memberitahukan kepada orang lain bahwa anda sedang menjadi model bagi mereka. Modeling juga dapat diterapkan baik kepada orang Kristen maupun yang non Kristen. Sebagai salah satu cara penginjilan lewat hubungan persahabatan, seorang yang melakukan modeling, akan menjadi teladan dan terang di mana orang lain dapat melihat Kristus lewat diri kita. Perhatikan teladan yang Yesus lakukan saat Perjamuan Terakhir dalam Yohanes 13:12-15. Apa yang Yesus coba untuk ajarkan kepada para muridNya? Apakah pesanNya dapat diterima?
Modeling adalah pendekatan yang paling tidak frontal dalam pemuridan dan semua orang dapat melakukannya. Setiap dari kita seharusnya menjadi model kehidupan orang Kristen dimanapun kita berada.
1 Kor.10:31 mengajarkan, “Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.”
Namun seringkali kita menjadi model yang negative. Bagaimana kita dapat membuat orang lain bertumbuh dalam Kristus padahal kita sendiri membicarakan keburukan pemimpin kita dan bergosip tentang orang lain di gereja?
Exercise:
1.      Apakah teladan yang dapat kita berikan untuk menghentikan kedua hal negative ini?
2.      Modeling adalah salah satu pendekatan yang kita dapat lakukan baik kepada orang percaya (yang menjadi murid kita maupun tidak) dan orang belum percaya. Idealnya, melalui modeling seseorang akan bertumbuh dalam Kristus dan dapat dibawa ke tingkat berikutnya dalam mentoring, instructing dan coaching.
3.      Modeling juga adalah saran ampuh untuk dapat mempengaruhi seseorang yang tidak tertarik akan Tuhan, keselamatan dan Injil.

MENTORING
Banyak orang menganggap “Mentoring”  terjadi saat dua orang duduk bersama dan mendiskusikan hal-hal yang sifanya rohani. Walaupun anggapan tersebut tidak salah, namun aksi mentoring masih jauh lebih dari pada yang digambarkan.
Hubungan mentoring dapat dibangun di atas hubungan modeling yang telah dilakukan sebelumnya, dan dapat juga dibina dengan seseorang yang belum melewati proses modeling. Dalam hubungan mentoring, modeling masih tetap dilakukan. Bedanya adalah bahwa dalam mentoring, ada pengertian dan usaha secara sadar diterima dan dilakukan oleh kedua belah pihak untuk mementori dan dimentori.
Dalam hubungan mentoring, seorang mentor akan mengajarkan apa yang harus dilakukan, kemudian menjelaskan apa yang telah dilakukan. Dengan kata lain, mentoring dimulai, seorang mentor akan menjelaskan hal-hal yang perlu dilakukan dalam mentoring.
Dalam Yoh. 21:15-17, Yesus menjadi mentor bagi Petrus. Tiga kali Ia menanyakan apakah Petrus mengasihiNya, lalu Ia menginstruksikan Petrus untuk menggembalakan domba-dombaNya. Sebelumnya, Petrus telah mendengar Yesus berbicara soal penggembalaan serta bagaiman Ia menjadi gembala yang baik. Petrus juga telah melihat Yesus sebagai teladan kasih dimanapun mereka berada. Namun pada saat itu, Yesus merasa perlu untuk mengingatkan Petrus contoh-contoh yang telah diberikan sebelumnya.
Exercise:
1.      Contoh-contoh mentoring apa saja yang ada dalam Alkitab?
2.      Dapatkan Anda memikirkan cara mentoring yang dapat dilakukan dalam gereja Anda?



INSTRUCTING – MENGAJAR
Kita semua terbiasa dengan istilah instruksi. Dalam bentuk yang paling mudah, Instruksi adalah mengajarkan beberapa kebenaran kepada orang percaya. Dalam Amanat Agung, Yesus memberikan mandat kepada para muridNya untuk mengajar orang lain untuk taat terhadap segala perintahNya. Para murid meresponi mandat ini dengan cara memberikan instruksi dalam beberapa metode.
Dalam hubungan mentoring, seringkali ada pemberian instruksi namun hanya pada skala individu ataupun kelompok kecil. pemberian instruksi dapat dilakukan kepada ribuan orang dalam waktu yang bersamaan. Bukan berarti kita punya kesempatan untuk ssekali merengkuh dayung tiga pulau terlampaui, namun instruksi kita bisa sampai kepada banyak orang yang jumlahnya lebih bayak lebih banyak daripada anggota kelompok kecil.
Pemberian instruksi tidak perlu dilakukan secara lisan, melainkan bisa dibuat dalam bentuk tulisan, seperti tulusan Paulus yang dapat kit abaca dalam Perjanjian Baru. Saat ini,instruksi dapat dilakukan lewat email maupun web page.
Pemberian instruksi dapat dilakukan secara pribadi maupun tidak. Namun seperti halnya mentoring, agar pemberian instruksi dapat berjalan efektif, Anda perlu memiliki siswa yang mau diajar. Anda dapat mencoba memberikan instruksi kepada beberapa orang, namun jika mereka tidak mau mendengar maka Anda hanya membuang-buang energy saja.
Exercise:
Metode pemberian instruksi apa lagi yang dapat Anda dapat pikirkan?
Dalam hal apa pemberian instruksi mirip dengan modeling & mentoring?
Dan apa beda pemberian instruksi dari modeling & mentoring ?

COACHING - PELATIHAN
Metode terakhir dari pemuridan adalah coaching (pelatihan). Sejauh ini kita sudah melihat cara modeling, mentoring dan instructing. Ketiga tipe pemuridan ini dapat digunakan dengan tujuan suatu hari dapat membangun hubungan coaching atau hubungan coaching dapat dibangun tanpa lebih dahulu dilakukan pemuridan.
Seperti halnya mentoring, coaching membutuhkan tingkat kepercayaan dan keintiman yang tinggi. Modeling dan instructing dapat dilakukan tanpa ada hubungan pribadi, namun pada coaching dibutuhkan hubungan yang pribadi.

Hubungan coaching tidak bisa dimulai dari bawah, melainkan harus dibangun di atas pemuridan yang telah dilakukan sebelumnya. Mungkin pemuridannya tidak dilakukan oleh Anda, melainkan dilakukan oleh orang lain. Dalam hubungannya dengan gereja, seseorang yang dilatih sudah punya dasar Alkitab yang kuat karena sebelumnya telah memperoleh instruksi dan dimentori oleh orang percaya yang dewasa rohani.
Dalam hubungan coaching (pelatihan), seorang pelatih menyuruhorang yang ia latih untuk mempraktekkan hal-hal yang telah mereka terima dalam training. Ketika kembali, mereka melaporkan hal-hal yang telah terjadi. Setelah itu pelatih akan memberikan semangat, koreksi instruksi lebih jauh maupun hal-hal lain yang dapat membantu saat orang yang ia latih keluar untuk praktek lagi.
Secara singkat, untuk dapat terjadi, hubungan coaching membutuhkan syarat sebagai berikut:
-          Tingkat kepercayaan & keintiman yang tinggi.
-          Modeling & instructing dapat dilakukan tanpa hubungan pribadi, coaching sangat butuh hubungan pribadi yang kuat.
-          Seorang yang dilatih harus sudah punya dasar Alkitab yang kuat
-          Dalam coaching (pelatihan), pelatih menyuruh yang dilatih untuk praktekkan hal-hal yang telah dia terima sebelumnya.
-          Seorang murid akan kembali untuk laporkan pengalaman dan hal-hal yang telah terjadi.
-          Pelatih akan memberikan semangat, koreksi, instruksi lebih jauh maupun hal-hal lain yang dapat membantu.
-          Murid mau keluar untuk praktek dan mencoba apa yang telah di usulkan.
Yesus berperan sebagai seorang pelatih saat Ia mengutus ke 70 orang murid dalam Lukas 10. Para murid kembali dan melaporkan bagaiman setan-setan bertekuk lutut pada mereka dalam nama Yesus. Yesus menggunakan kesempatan ini untuk mengajarkan otoritas yang Tuhan telah berikan dalam nama Yesus.
Exercise:
Contoh-contoh pelatihan apa lagi yang dapat Anda pikirkan? Dalam bidang olah raga, jika suatu tim berpenampilan buruk, maka yang kerap disalahkan adalah pelatihnya.  Mungkin tampaknya tidak adil, tapi hal ini menekankan pentingnya pelatihan yang baik. Semua orang dapat menjadi model bagi orang lain, namun tidak semnua orang dapat menjadi pelatih yang efektif.
Seorang pelatih harus rela mengijinkan muridnya menghadapi kegagalan sehingga mereka dapat belajar dan tidak mengulangi kesalahan yang sama. Seseorang dapat mempunyai instruktur yang baik, tapi saat tiba waktunya untuk mengaplikasikan hal-hal yang telah dipelajari, maka semua orang dapat menjadi pelatih yang efektif.
Seorang pelatih harus rela mengijinkan muridnya menghadapi kegagalan sehingga mereka dapat belajar dan tidak megulangi kesalahan yang sama. Seseorang dapat mempunyai instruktur yang baik, tapi saat tiba waktunya untuk mengaplikasikan hal-hal yang telah dipelajari, maka seorang instruktur yang hebat pun belum tentu menyiapkan orang tersebut untuk praktek di dunia nyata.
Sebagai contoh, instruksi yang hebat mengajarkan kepada kita untuk memberikan pipi kanan saat pipi kiri ditampar, untuk merendahkan diri, dan untuk mengendalikan amarah. Namun saat diperhadapkan dengan orang yang pemarah dan kasar, maka akan lebih sulit untuk mempraktekkan istruksi di atas. Bahkan orang yang telah menerima instruksi dengan baikpun dapat gagal mengendalikan diri. Seorang pelatih akan menggunakan keadaan ini sebagai kesempatan pembelajaran. Daripada memberikan instruksi yang berulang-ulang, pelatih justru akan bertanya bagaimana muridnya bereaksi menghadapi hal tersebut bila kejadian itu terulang lagi. Pelatih dan murid dapat berbagi ide tentang cara menangani masalah itu dan apa yang akan lakukan dalam situasi yang sama.
Seorang pelatih tidak berfungsi sebagai guru, tapi leb ih sebagai fasilitator. Pelatih yangbaik akan membuat muridnya mampu menghadapi sebuah masalah secara mandiri dan menggunakan peristiwa itu sebagai waktu-waktu pembelajaran saat mereka bertumbuh. Waktu-waktu pembelajaran ini bisa jadi tidak direncanakan sebelumnya tapi muncul dalam suatu keadaan, dan pelajaran berharga bisa kita tarik dari kejadian tersebut.
Tuhan Yesus sendiri memiliki banyak waktu-waktu pembelajaran lewat pelayananNya.
Semua orang dapat menjadi model bagi orang lain, namun tidak semua orang dapat menjadi pelatih yang efektif.
Syarat seorang pelatih:
-          Harus rela megijinkan muridnya gagal, supaya tidak mengulangi kesalahan. .
-          Melakukan lebih dari sekedar instruksi.
-          Menggunakan keadaan sebagai kesempatan pembelajaran.
-          Mau bersama dengan murid mencari pemecah masalah.
-          Tidak berfungsi sebagai guru, tapi lebih ssebagai fasilitato.r
-          Membantu muridnya seupaya mampu hadapi masalah dengan mandiri & kuat.
Exercise:
1.      Sebutkan beberapa contoh lain saat Yesus melatih para muridnya.
2.      Diskusikan dengan Penilik anda dan tuliskan bentuk pendekatan pemuridan yang anda akan ambil untuk setiap anggota sel anda, menurut level dan kebutuhan mereka pada saat ini.
3.      Tuliskan cara pemuridan apa yang merupakan cara yang anda paling kuasai dan yang mana yang paling tidak anda kuasai.


6 komentar:

  1. boleh minta sumbernya dari empat metode ini bapak/ibu ?

    BalasHapus
  2. Saya ingin belajar metode pemuridan ini.
    Bagaimana cara mendapatkannya, bolehkah saya minta bahan-pelajarannya?

    BalasHapus
  3. Boleh minta metode ini secara lengkap. saya mau..tolong respon

    BalasHapus
  4. Saya minta metode pemuridan secara lengkap

    BalasHapus
  5. Saya minta metode pemuridan secara lengkap

    BalasHapus
  6. Bagus materinya..ijin save ya.makasih n Tuhan berkati🙏😁

    BalasHapus

Komentar yang sewajarnya yah . No SPAM :)