BAB 32
MOTIVASI PEMIMPIN YANG BENAR DAN YANG
SALAH
1. MOTIVASI YANG TEPAT
-
Melayani Tuhan
“Apa pun juga yang kamu pebuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti
untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan
menerima bagiab yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu
hambaNya.” (kol 3:23-24).
-
Menghasilkan buah-buah dalam kehidupan Anda
“Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak
dan dengan demikian kamu adalah murid-muridku.” (Yoh 15:8).
-
Menjaga/melayani kawanan domba Tuhan
“Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah
yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah
yang diperolehNya dengan darah AnakNya sendiri.” (Kis 20:28)
-
Menjadi teladan bagi Tubuh Kristus
“Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa,
tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau
mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri.
Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang
dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba
itu. Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota
kemuliaan yang tidak dapat layu.” (1 Pet 5:2-4)
-
Gunakan talenta Anda untuk melayani sesama
Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasulmaupun nabi-nabi, baik
pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk
memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan
tubuh Kristus,
Sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar
tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai
dengan kepenuhan Kristus. (Ef 4:11-13)
-
Mengkomunikasikan pesan rekonsiliasi
Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak
memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian
itu kepada kami.
Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati
kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami memimta kepadam; berilah
dirimu didamaikan dengan Allah.
Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita,
supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah (2 Kor 5:19 - 21).
2. MOTIVASI YANG KELIRU/BATU
SANDUNGAN DALAM KEPEMIMPINAN
-
Meninggikan diri sendiri
“Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kau
kenal dan bukan bibirmu sendiri.” (Ams 27:2)
-
Membuat diri merasa penting / menambah prestise diri
Sebaliknya, karena Allah tidak menganggap kami layak untuk mempercayakan
Injil kepada kami, karena itulah kami berbicara, bukan untuk menyukakan
manusia, melainkan untuk menyukakan Allah yang menguji hati kita.
Karena kami tidak pernah bermulut manis – hal itu kamu ketahui – dan
tidak pernah mempunyai maksud loba yang tersembunyi – Allah adalah saksi –
Juga tidak pernah kami mencari pujian dari manusia, baik dari kamu,
maupun dari orang-orang lain, sekalipun kami dapat berbuat baik demikian
sebagai rasul-rasul Kristus. (1 Tes 2:4-6)
-
Karena ada seseorang yang memaksa Anda
Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamua, jangan dengan paksa,
tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau
mencari keuntungan tetapi pengabdian diri. (1 Pet 5:2)
-
Mudah tersulut amarah
Yakobus berkata bahwa amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di
hadapan Allah (Yak 1:19-20). Pekerjaan Tuhan akan dicapai oleh orang yang
menyimak dengan benar, berbicara hanya pada saat diperlukan, dan lambat untuk
marah. Para pemimpin harus dapat mengendalikan amarahnya. Kemarahan harus
dikontrol (Gal 5:20, Ef 4:31, Kol 3:8)
-
Dosa yang belum dikui
Kita diperintahkan untuk mengakui dosa kita. Yohanes berkata “Jika kita
mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni
segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (1 Yoh 1:9). Semua
dosa yang mengikat kita (Romm 6:16) harus diakui dan diserahkan di bawah
Ketuhanan Kristus (Kis 2:38). Jika masih ada dosa dalam diri pemimpin yang
belum dibereskan sepenuhnya, maka hal ini dapat menyebabkan pemimpin tersebut
tidak dapt melayani sebagi pemimpin kelompok kecil.
-
Pengajran yang keliru
-
Paulus menulis surat kepada Timotius dan mengingatkannya
untuk menjaga diri dari pengajar-pengajar palsu yang justru menjauhkan jemaat
dari kebenaran Firman serta doktrin yang sehat: “Karena aakan datang waktunya,
orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan,
guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan
memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.” (2 Tim
4:3-4)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar yang sewajarnya yah . No SPAM :)