About Connect Grup

Hai teman-teman! Welcome Home ! :)

Bagi kalian anak-anak muda, jika kalian ingin mempunyai komunitas dan teman-teman baru yang dapat saling mendukung dan membangun di dalam Tuhan, di sinilah tempatnya... diConnect Group Youth !

Aktivitas yang membangun kerohanian kami adakan setiap minggunya.

-"Komunitas yang positif membangun kebiasaan yang positif pula."-



1 hal, This is your second home :)

Kami mengasihi anda.....

Kami menerima kalian apa adanya...

Tak perduli latar blakang ^^

Seperti Tuhan menerima kita apa adanya juga...

Tuhan Yesus mengasihi anda..... ^^



Ingin tau lebih lanjut tentang komunitas kecil ini??
Click here! :D

* Connect Group terdapat di berbagai kota di bawah penggembalaan Gereja Mawar Sharon. Jika anda berada di kota lain selain kota Manado, kami dapat membantu untuk memberikan informasi Connect Group di wilayah anda.
Hubungi Via Sms: Jack
Three 089698416071, TseL 085298169137
or bisa add facebook saya
Orang Paling Keren


Daftar Blog Saya

Daftar Blog Saya

Selasa, 11 Juni 2013

TUJUAN KLOMPOK KECIL : JADI KOMUNITAS ORANG PERCAYA

Tujuan utama ; sebagai komunitas rohani tempat kita tertanam,berubah(tranformasi) dan bertumbuh.  GMS mempunyai 3 target yang berkaitan dengan membangun hidup seorang jemaat :
·         Setiap jemaat mempunyai rumah rohani ( No one is without a home )
·         Tidak ad jemaat yang hidup sendiri (No one stands alone)
·         Semua jemaat adalah saksi Kristus (everyone’s a witness)
Tanpa pembentukan komunitas kelompok,kita tidak dapat bertumbuh secara efketif dan sehat. Setiap pembentukan harus melewati sebuah proses, dan dalam CG setiap jemaat akan melewati proses pembentukan kearah perubahan hidup yang berdampak untuk kita dan orang2 disekitar kita. Proses yang dilewati misalnya dalam hal kerjasama, persahabatan, membagi hidup dalam melayani bersama dalam suatu komunitas kelompok kecil,dimuridkan dan memuridkan bertumbuh dan berbuah kearah Kristus. 
Cat : GMS tidak akan menjadi gereja dengan jemaat yang menggenapi tujuan apostolic dan profetik tanpa membangun komunitas kelompok kecil yang kuat,. Itulah sebabnya, sebelum Apostolik dan Profetik digenapi, Gereja Sel harus terjadi dulu. 
A.      Alasan pentingnya mengapa Tuhan memakai komunitas

1.      Perspektif Tuhan
a.      Sumber paling mendasar dari keberadaan suatu pola komunitas datang dari pola keberadaan Tuhan sendiri. Kej 1:26
Secara keberadaan, Tuhan kita eksis dalam suatu persektuan yang esa. Dan hal inipun tercermin lewat diri kita, ciptaan dia, yang diciptakan menurut gambar dan rupa dia, yang mempunyai suatu kerinduan mendasar untuk komunitas. Setiap saat kita berkumpul dalam suatu komunitas, kita sedang mereflesikan gambar dan rupa dari Tuhan sendiri.
b.      Tuhan memilih dari sudut pandang Tuhan : Tuhan memilih untuk mengerjakan segala sesuatu dan menyatakan kehendakNya melalui komunitas.  Contoh dalam Alkitab dan saat ini:
·         Yesus menjalankan misiNya lewat komunitas inti 12 murid
·         Tuhan berkata kepada Adam “…tidak baik kamu sendirian…” maka terbentuklah komunitas keluarga pertama.
·         Gereja awal, memulaia karyaNya lewat komunitas orang percaya diYerusalem.
·         Gereja Mawar Sharon dimulai dari awal lewat komunitas persekutuan kecil yang disebut CG.
2.      Perspektif manusia
Komunitas adalah wadah di mana tiga kebutuhan yang menjadi motivasi yang mempengaruhi hidup manusia dipenuhi:
·         Kebutuhan untuk dimlmiliki dan memiliki
·         Mempunyai identitas dan martabat
·         Rasa pencapaian
Oleh karena itu, komunitas adalah tempat untuk memenuhi kebutuhan dan membangun hidup manusia untuk mencapai tujuan Tuhan.
Manfaat dari partisipasi dalam suatu komunitas :
-          Mendapatkan sumber kekuatan sewaktu mengalami masalah & tantangan
-          Menerima nasehat dan pendapat untuk membuat keputusan hidup yang bijaksana.
-          Mempunyai tempat pertanggung-jawaban, untuk bertumbuh secara rohani dan secara fisk  untuk mencapai potensi hidup
-          Mempunyai tempat untuk diterma dan dipulihkan saat gagal/ terluka.

3.      Perspektif Gereja
Gereja adalah tempat dimana seseorang mendapatkan kesempatan untuk membangun hubungan antar pribadi yang sehat ,fungsional, produktif, saling menerima dan saling mendukung. Organisasi gereja yang efektif akan mengatur struktur dan penggembalaan untuk menciptakan komunitas yang memungkinkan setiap jiwa mengalami hal-hal diatas.


PERAN KELOMPOK KECIL DALAM MATA RANTAI PELAYANAN GMS

PERAN KELOMPOK KECIL DALAM MATA RANTAI PELAYANAN GMS

Sebagai suatu komunitas, perean kelompok kecil adalah sebagai tempat dimiliki dan memiliki oleh seorang individu.
A.      Karakter dari kelompok kecil sebagai rumah rohani yang sehat :
1.      Dibangun atas dasar hubungan antar pribadi yang otentik(tidak  dibuat-buat )
2.      Tempat dimana kebenaran Tuhan bertemu dengan realita kehidupan dan mengubah hidup seseorang menjadi lebih baik dalam Kristus.
3.      Tempat dimana konflik dapat menjadi berkat dan membawa kedewasaan.
4.      Tempat dimana terjadi keseimbangan antara kegiatan penggembalaan dan pemuridan
5.      Tempat yang focus untuk melatih dan mendorong sesame melayani, membangun dan membawa kabar baik Kristus pada jiwa2 baik ke ddalam maupun keluar daripada komunitas kecil.
B.      Hubungan peran Kelompok Kecil denga fungsi pelayanan lain dalam keberadaan Gereja Mawar Sharon :
Setiap para pemimpin perlu mengetahui peran kelompok kecil,untuk :
·         Mengerti kelompok kecil mempunyai peran unik, yang lain daripada bagian lain dalam tubuh Kristus.
·         Mengerti bagaimana kelompok kecil adalah bagian tak terpisahkan dari keberadaan Gereja Kristus- sebagai perpanjangan tangan Tuhan untuk melakukan kehendakNya didunia.
·         Mengerti perberdaan peran antara kelompok kecil dan pelayana lain.
·         Mengerti peran dan fungsi dari bagian lain dalam tubuh Kristus dan turut mendukungnya.
·         Dapat melihat peran&fungsi kelompok kecil dalam visi dan misi GMS sehingga tidak lagi bertanya-tanya tentang tujuan dan arah dari pelayanan ini.

BAB 41 EMPAT METODE PEMURIDAN

BAB 41
EMPAT METODE PEMURIDAN

Yesus menggunakan empat cara memuridkan orang. Setiap cara memerlukan pendekatan dan tingkat kedewasaan iman yang berbeda. Jadi bisa saja lebih efektif dalam suatu tipe pemuridan lebih daripada tipe pemuridan yang lain.
Penting juga bagi kita untuk mengerti bahwa metode pemuridan ini adalah untuk melatih dan membimbing orang-orang yang kita bina menjadi seorang Kristen dewasa yang melayani Tuhan. Metode ini adalah untuk pemuridan. Bukan untuk penggembalaan dari jiwa tersebut, sebab Penggembalaan adalah lebih fokus pada aspek pemerhatian dari kebutuhan rohani.
Empat Metode Pemuridan adalah:
1.      Modeling (Menjadi Teladan). Pemimpin melakukan, anak melihat.
2.      Mentoring (Menjadi Mentor). Pemimpin & Anak bersama-sama melakukan.
3.      Instructing (Mnejadi Guru). Anak melakukan, pemimpin melihat.
4.      Coaching (Menjadi Pelatih). Anak melakukan, pemimpin memberi kepercayaan.
Kelihatannya keempat metode di atas serupa, tapi sebenarnya menggunakan pendekatan yang berbeda.
MODELING – MENJADI TELADAN
Modeling merupakan cara termudah untuk memuridkan seseorang. Anda tidak perlu memberitahukan kepada orang lain bahwa anda sedang menjadi model bagi mereka. Modeling juga dapat diterapkan baik kepada orang Kristen maupun yang non Kristen. Sebagai salah satu cara penginjilan lewat hubungan persahabatan, seorang yang melakukan modeling, akan menjadi teladan dan terang di mana orang lain dapat melihat Kristus lewat diri kita. Perhatikan teladan yang Yesus lakukan saat Perjamuan Terakhir dalam Yohanes 13:12-15. Apa yang Yesus coba untuk ajarkan kepada para muridNya? Apakah pesanNya dapat diterima?
Modeling adalah pendekatan yang paling tidak frontal dalam pemuridan dan semua orang dapat melakukannya. Setiap dari kita seharusnya menjadi model kehidupan orang Kristen dimanapun kita berada.
1 Kor.10:31 mengajarkan, “Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.”
Namun seringkali kita menjadi model yang negative. Bagaimana kita dapat membuat orang lain bertumbuh dalam Kristus padahal kita sendiri membicarakan keburukan pemimpin kita dan bergosip tentang orang lain di gereja?
Exercise:
1.      Apakah teladan yang dapat kita berikan untuk menghentikan kedua hal negative ini?
2.      Modeling adalah salah satu pendekatan yang kita dapat lakukan baik kepada orang percaya (yang menjadi murid kita maupun tidak) dan orang belum percaya. Idealnya, melalui modeling seseorang akan bertumbuh dalam Kristus dan dapat dibawa ke tingkat berikutnya dalam mentoring, instructing dan coaching.
3.      Modeling juga adalah saran ampuh untuk dapat mempengaruhi seseorang yang tidak tertarik akan Tuhan, keselamatan dan Injil.

MENTORING
Banyak orang menganggap “Mentoring”  terjadi saat dua orang duduk bersama dan mendiskusikan hal-hal yang sifanya rohani. Walaupun anggapan tersebut tidak salah, namun aksi mentoring masih jauh lebih dari pada yang digambarkan.
Hubungan mentoring dapat dibangun di atas hubungan modeling yang telah dilakukan sebelumnya, dan dapat juga dibina dengan seseorang yang belum melewati proses modeling. Dalam hubungan mentoring, modeling masih tetap dilakukan. Bedanya adalah bahwa dalam mentoring, ada pengertian dan usaha secara sadar diterima dan dilakukan oleh kedua belah pihak untuk mementori dan dimentori.
Dalam hubungan mentoring, seorang mentor akan mengajarkan apa yang harus dilakukan, kemudian menjelaskan apa yang telah dilakukan. Dengan kata lain, mentoring dimulai, seorang mentor akan menjelaskan hal-hal yang perlu dilakukan dalam mentoring.
Dalam Yoh. 21:15-17, Yesus menjadi mentor bagi Petrus. Tiga kali Ia menanyakan apakah Petrus mengasihiNya, lalu Ia menginstruksikan Petrus untuk menggembalakan domba-dombaNya. Sebelumnya, Petrus telah mendengar Yesus berbicara soal penggembalaan serta bagaiman Ia menjadi gembala yang baik. Petrus juga telah melihat Yesus sebagai teladan kasih dimanapun mereka berada. Namun pada saat itu, Yesus merasa perlu untuk mengingatkan Petrus contoh-contoh yang telah diberikan sebelumnya.
Exercise:
1.      Contoh-contoh mentoring apa saja yang ada dalam Alkitab?
2.      Dapatkan Anda memikirkan cara mentoring yang dapat dilakukan dalam gereja Anda?



INSTRUCTING – MENGAJAR
Kita semua terbiasa dengan istilah instruksi. Dalam bentuk yang paling mudah, Instruksi adalah mengajarkan beberapa kebenaran kepada orang percaya. Dalam Amanat Agung, Yesus memberikan mandat kepada para muridNya untuk mengajar orang lain untuk taat terhadap segala perintahNya. Para murid meresponi mandat ini dengan cara memberikan instruksi dalam beberapa metode.
Dalam hubungan mentoring, seringkali ada pemberian instruksi namun hanya pada skala individu ataupun kelompok kecil. pemberian instruksi dapat dilakukan kepada ribuan orang dalam waktu yang bersamaan. Bukan berarti kita punya kesempatan untuk ssekali merengkuh dayung tiga pulau terlampaui, namun instruksi kita bisa sampai kepada banyak orang yang jumlahnya lebih bayak lebih banyak daripada anggota kelompok kecil.
Pemberian instruksi tidak perlu dilakukan secara lisan, melainkan bisa dibuat dalam bentuk tulisan, seperti tulusan Paulus yang dapat kit abaca dalam Perjanjian Baru. Saat ini,instruksi dapat dilakukan lewat email maupun web page.
Pemberian instruksi dapat dilakukan secara pribadi maupun tidak. Namun seperti halnya mentoring, agar pemberian instruksi dapat berjalan efektif, Anda perlu memiliki siswa yang mau diajar. Anda dapat mencoba memberikan instruksi kepada beberapa orang, namun jika mereka tidak mau mendengar maka Anda hanya membuang-buang energy saja.
Exercise:
Metode pemberian instruksi apa lagi yang dapat Anda dapat pikirkan?
Dalam hal apa pemberian instruksi mirip dengan modeling & mentoring?
Dan apa beda pemberian instruksi dari modeling & mentoring ?

COACHING - PELATIHAN
Metode terakhir dari pemuridan adalah coaching (pelatihan). Sejauh ini kita sudah melihat cara modeling, mentoring dan instructing. Ketiga tipe pemuridan ini dapat digunakan dengan tujuan suatu hari dapat membangun hubungan coaching atau hubungan coaching dapat dibangun tanpa lebih dahulu dilakukan pemuridan.
Seperti halnya mentoring, coaching membutuhkan tingkat kepercayaan dan keintiman yang tinggi. Modeling dan instructing dapat dilakukan tanpa ada hubungan pribadi, namun pada coaching dibutuhkan hubungan yang pribadi.

Hubungan coaching tidak bisa dimulai dari bawah, melainkan harus dibangun di atas pemuridan yang telah dilakukan sebelumnya. Mungkin pemuridannya tidak dilakukan oleh Anda, melainkan dilakukan oleh orang lain. Dalam hubungannya dengan gereja, seseorang yang dilatih sudah punya dasar Alkitab yang kuat karena sebelumnya telah memperoleh instruksi dan dimentori oleh orang percaya yang dewasa rohani.
Dalam hubungan coaching (pelatihan), seorang pelatih menyuruhorang yang ia latih untuk mempraktekkan hal-hal yang telah mereka terima dalam training. Ketika kembali, mereka melaporkan hal-hal yang telah terjadi. Setelah itu pelatih akan memberikan semangat, koreksi instruksi lebih jauh maupun hal-hal lain yang dapat membantu saat orang yang ia latih keluar untuk praktek lagi.
Secara singkat, untuk dapat terjadi, hubungan coaching membutuhkan syarat sebagai berikut:
-          Tingkat kepercayaan & keintiman yang tinggi.
-          Modeling & instructing dapat dilakukan tanpa hubungan pribadi, coaching sangat butuh hubungan pribadi yang kuat.
-          Seorang yang dilatih harus sudah punya dasar Alkitab yang kuat
-          Dalam coaching (pelatihan), pelatih menyuruh yang dilatih untuk praktekkan hal-hal yang telah dia terima sebelumnya.
-          Seorang murid akan kembali untuk laporkan pengalaman dan hal-hal yang telah terjadi.
-          Pelatih akan memberikan semangat, koreksi, instruksi lebih jauh maupun hal-hal lain yang dapat membantu.
-          Murid mau keluar untuk praktek dan mencoba apa yang telah di usulkan.
Yesus berperan sebagai seorang pelatih saat Ia mengutus ke 70 orang murid dalam Lukas 10. Para murid kembali dan melaporkan bagaiman setan-setan bertekuk lutut pada mereka dalam nama Yesus. Yesus menggunakan kesempatan ini untuk mengajarkan otoritas yang Tuhan telah berikan dalam nama Yesus.
Exercise:
Contoh-contoh pelatihan apa lagi yang dapat Anda pikirkan? Dalam bidang olah raga, jika suatu tim berpenampilan buruk, maka yang kerap disalahkan adalah pelatihnya.  Mungkin tampaknya tidak adil, tapi hal ini menekankan pentingnya pelatihan yang baik. Semua orang dapat menjadi model bagi orang lain, namun tidak semnua orang dapat menjadi pelatih yang efektif.
Seorang pelatih harus rela mengijinkan muridnya menghadapi kegagalan sehingga mereka dapat belajar dan tidak mengulangi kesalahan yang sama. Seseorang dapat mempunyai instruktur yang baik, tapi saat tiba waktunya untuk mengaplikasikan hal-hal yang telah dipelajari, maka semua orang dapat menjadi pelatih yang efektif.
Seorang pelatih harus rela mengijinkan muridnya menghadapi kegagalan sehingga mereka dapat belajar dan tidak megulangi kesalahan yang sama. Seseorang dapat mempunyai instruktur yang baik, tapi saat tiba waktunya untuk mengaplikasikan hal-hal yang telah dipelajari, maka seorang instruktur yang hebat pun belum tentu menyiapkan orang tersebut untuk praktek di dunia nyata.
Sebagai contoh, instruksi yang hebat mengajarkan kepada kita untuk memberikan pipi kanan saat pipi kiri ditampar, untuk merendahkan diri, dan untuk mengendalikan amarah. Namun saat diperhadapkan dengan orang yang pemarah dan kasar, maka akan lebih sulit untuk mempraktekkan istruksi di atas. Bahkan orang yang telah menerima instruksi dengan baikpun dapat gagal mengendalikan diri. Seorang pelatih akan menggunakan keadaan ini sebagai kesempatan pembelajaran. Daripada memberikan instruksi yang berulang-ulang, pelatih justru akan bertanya bagaimana muridnya bereaksi menghadapi hal tersebut bila kejadian itu terulang lagi. Pelatih dan murid dapat berbagi ide tentang cara menangani masalah itu dan apa yang akan lakukan dalam situasi yang sama.
Seorang pelatih tidak berfungsi sebagai guru, tapi leb ih sebagai fasilitator. Pelatih yangbaik akan membuat muridnya mampu menghadapi sebuah masalah secara mandiri dan menggunakan peristiwa itu sebagai waktu-waktu pembelajaran saat mereka bertumbuh. Waktu-waktu pembelajaran ini bisa jadi tidak direncanakan sebelumnya tapi muncul dalam suatu keadaan, dan pelajaran berharga bisa kita tarik dari kejadian tersebut.
Tuhan Yesus sendiri memiliki banyak waktu-waktu pembelajaran lewat pelayananNya.
Semua orang dapat menjadi model bagi orang lain, namun tidak semua orang dapat menjadi pelatih yang efektif.
Syarat seorang pelatih:
-          Harus rela megijinkan muridnya gagal, supaya tidak mengulangi kesalahan. .
-          Melakukan lebih dari sekedar instruksi.
-          Menggunakan keadaan sebagai kesempatan pembelajaran.
-          Mau bersama dengan murid mencari pemecah masalah.
-          Tidak berfungsi sebagai guru, tapi lebih ssebagai fasilitato.r
-          Membantu muridnya seupaya mampu hadapi masalah dengan mandiri & kuat.
Exercise:
1.      Sebutkan beberapa contoh lain saat Yesus melatih para muridnya.
2.      Diskusikan dengan Penilik anda dan tuliskan bentuk pendekatan pemuridan yang anda akan ambil untuk setiap anggota sel anda, menurut level dan kebutuhan mereka pada saat ini.
3.      Tuliskan cara pemuridan apa yang merupakan cara yang anda paling kuasai dan yang mana yang paling tidak anda kuasai.


BAB 34 KEWAJIBAN UTAMA PEMIMPIN KELOMPOK KECIL

BAB 34
KEWAJIBAN UTAMA PEMIMPIN KELOMPOK KECIL

Setiap pemimpin kelompok kecil yang efektif akan memusatkan perhatian dan tenaga untuk menjalankan ke empat jenis kewajiban utama, sebagai berikut :
1.      MEMBANGUN TIM KEPEMIMPINAN.
Tim kepemimpinan Anda harus beranggota anda, dan minimal satu orang calon pemimpin yang sedang anda mentor dan latih.
A.      Punyailah Suatu visi yang jelas untuk keberadaan kelompok kecil anda, lewat:
a.      Ketahuilah tujuan dari keberadaan kelompok kecil anda (Mar 3:14)
b.      Komunikasikan dan demonstrasikan semangat dan komitmen anda kepada anggota yang lain (Neh 2:17-18)
B.      Pilihlah satu atau dua orang yang akan anda bangkitkan sebagai calon pemimpin di masa akan datang.
a.      Pilih seorang calon yang memperlihatkan bahwa dia mempunyai kualitas yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pemimpin kelompok kecil, dan dia juga mempunyai hati yang suka menolong orang lain untuk bertumbuh secara rohani (2 Tim 2:2)
b.      Libatkan seorang calon pemimpin dalam sebanyak mungkin kegiatan kepemimpinan yang anda lakukan. Berikan waktu pribadi khusus untuk membangun dan mengembangkan dia (Mat 4:18-22, Mar 3:13-15, 2 Tim 3:10).
C.      Carilah dan ikutilah semua latihan yang anda butuhkan sebagai seorang pemimpin kelompok kecil dan jagalah pertumbuhan rohani diri anda sebagai seorang pemimpin.
a.      Sebagai pemimpin kelompok kecil, anda diwajibkan untuk menghadiri :
i.                    Rapat kepemimpinan dengan Penilik anda, supaya anda dapat menerima dan memberikan informasi yang dibutuhkan, mencari solusi untuk masalah yang dihadapi, menerima dukungan dan mendapat kesempatan untuk menerima dorongan dan penghargaan atas prestasi pelayanan anda.
ii.                  Semua event pelatihan yang Penilik anda minta anda hadiri
iii.                Setiap rearet sel atau persekutuan pemimpin kelompok kecil yang diadakan.
b.      Pastikan anda mempunyai waktu cukup untuk membaca dan menikmati Firman Tuhan dan berkutu dengan Tuhan lewat doa dan penyembahan (Mzm 1:1-3, Kis 1:13-14). Anda tidak akan pernah dapat member apa yang anda tidak punyai. Hanyalah seorang pemimpin rohani yang bertumbuh yang dapat menghasilkan anggota kelompok yang juga bertumbuhan dalam iman.
D.     Jangan pernah berhenti minta Tuhan untuk mengajar dan membimbing anda, dan memberi anda visi spesifik untuk kelompok kecil anda.
a.      Pakailah, pelajari ulang dan renungkan setiap bahan-bahan pelajaran BCLT dan ACLT yang anda telah terima dan diskusikan hal-hal ini dengan Penilik/Pemimpin anda, sehingga anda dapat semakin hari semakin dipertajam dan diperlengkapi sebagai seorang pemimpin.

2.      MENGHUBUNGKAN SETIAP JIWA DEGAN SUATU KOMUNITAS
Sebagai seorang pemimpin kelompok kecil, anda wajib menciptakan suatu iklim dimana seseorang dapat membuka dirinya sebagai mana dia adanya, dimana dia juga menerima pengertian dan pedoman praktis aplikasi Firman Tuuhan dalam kehidupan dan keadaan yang dia hadapi, dan dimana orang itu juga menerima perhatian dan dukungan yang dia butuhkan.

A.      Pakailah system kursi kosong untuk mendorong anggota kelompok kecil anda mengundang jiwa baru untuk ikut menghadiri kelompok anda.
Siapakah mereka? Mereka adalah relasi, teman, keluarga, dari anggota kelompok kecil anda, yang belum menjadi anggota gereja manapun dan yang belum mengenal Kristus sebagai Juruselamat. Jangan lupa jangkau orang-orang yang ada dalam masa transisi kehidupan.
Masa transisi kehidupan adalah masa yang paling menyakitkan dan kritis bagi banyak manusia, dan kesempatanpaling besar bagi mereka untuk mengenal Kristus, sebagai Juruselamat. Contoh masa transisi: cerai, pindah kota, krisis keuangan, depresi dll.
Apa yang dapat anda lakukan?
a.      Perkenalkan setiap sahabat yang anda kenal kepada sahabat yang lainnya.
b.      Undanglah calon anggota kelompok anda yang anda sedang jangkau, untuk ikut acara sosial yang diadakan bersama dan dihadiri oleh semua angggota kelompok anda (oleh karena itu, setiap kelompok kecil tidak terpaku pada acara kelompok yang berformat inadah).
c.       Carilah cara untuk melibatkan dan memasukkan calon anggota tersebut menjadi bagian dari kelompok anda. Untuk membangkitkan kesadaran dan semangat dari anggota sel anda, andapun dapat membagikan vidi dan impartasi pengertian pentingnya pertumbuhan, dan pertambahan itu adalah perkembangan normal dan sehat di dalam suatu kelompok kecil yang sehat.  



B.      Ciptakan lingkungan yang menunjang pengembangan hubungan persahabatan yang sejati.
a.      Anda dapat memakai kegiatan games, ice-breaker atau apapun yang anda dapat lakukan untuk menciptakan suatu atmosfir yang riang, fun dan hidup (bersemangat / dinamis).
b.      Anda dapat memakai beberapa teknik pengenalan diri supaya para anggota dapat mulai saling mengenal satu dengan yang lain.
c.       Adakan beberapa acara kumpul-kumpul dan/ atau aktifitas / pelayanan atau persahabatan yang member kesempatan bagi orang yang baru untuk membangun persahabatan dan menciptakan kenangan bersama.
d.      Doronglah dan contohkan nilai pertanggung-jawaban antar-pribadi dalam kelompok kecil anda.

C.      Rancangkan akifitas dan diskusi Alkitab yang dapat mendorong perubahan/ transformasi rohani dan hubungan antar anggota kelompok kecil itu.
a.      Pakailah / punyailah materi pembelajaran yang menarik sebagai bahan diskusi, sehingga apa yang dipelajari tidak hanya bersifat Tanya jawab yang rutin.
b.      Gunakan cerita, humir, ilustrasi hidup atau cerita supaya apa yang diajarkan dapat menjadi bagian yang berarti bagi setiap orang yang mempunyai pengalaman, latar belakang dan kebutuhan berbeda.
c.       Jika kelompok anda beranggota lebih dari enam atau tujuh jiwa, bagilah menjadi beberapa kelompok diskusi yang kecil lagi, sehingga semua anggota mendapat kesempatan untuk berbicara dan berpartisipasi.
D.     Bagikan tugas memimpin diskusi, mengajar, mempersiapakan acara sosial, memimpin doa dan melayani hal-hal lain di dalam kelompok anda. Janganlah menjadi satu-satunya orang yang paling sibuk dalam mengurus kelompok anda. Libatkan para calon pemimpin dan semua anggota sejauh mereka bisa.
E.      Anda akan menemukan bahwa di dalam kelompok anda, ada anggota kelompok yang lebih bertalenta dari pada anda di dalam bidang dan area tertentu. Berbesar hatilah dan ijinkan dia untuk memakai karunia, talenta dan kemampuan dia untuk kebaikan bersama. Contohnya: Mengajar, memimpinpenyembahan, memimpin doa, mengatur acara / event / kegiatan, atau member perhatian khusus.

Exercise:
1.      Tulislah 10 contoh masa transisi dalam kehidupan dalam kehidupan yang menurut anda berpotensi membwa seseorang mengalami tekanan dan stress.
2.      Lihatlah sekeliling anda. Anggota keluarga dari anggota sel anda. Tetangga anda. Tetangga dari anggota sel anda atau siapapun yang anda / angggota sel kenal.
3.      Tulislah 10 nama mereka beserta dengan kebutuhan mereka.
4.      Pikirkan cara dimana anda beserta kelompok sel anda dapat coba layani dan penuhi kenutuhan mereka. Tuliskan rencana anda. Contoh: Budi - PHK – membelikan mereka sembako.
5.      Carilah terutama mereka yang mempunyai kebutuhan karena mengalami masa transisi.

3.      KEMBANGKAN ANGGOTA KELOMPOK ANDA
Setiap pemimpin kelompok kecil bertanggung-jawab untuk memperhatikan dan membangun kepribadian dari setiap anggota sel anda, supaya mereka menjadi pengikut Kristus yang katif berperan di dalam suatu gereja lokal. Gembalakanlah mereka dengan kasih, hikmat dan cakap.
A.      Doakan setiap anggota kelompok anda (Fil 1:3-11, Kol 1:9-12)
B.      Tuntunlah dan luruskan kehidupan anggota anda dengan kasih (1 Petrus 5:1-3). Anda memperhatikan keberadaan setiap anggota anda seperti anda memperhatikan diri anda sendiri.
C.      Berikan teladan bagaimana anda mencontoh Kristus dalam hidup anda. Layani mereka seperti Kristus melayani pengikutNya dengan tindakan penuh kasih (Yoh 13:1-5). Bantulah mereka bertumbuh dan doronglah mereka untuk hidup dalam teladan Kristus. (buku rohani, kaset khotbah, dll).
D.     Bantulah setiap anggota menemukan cara mereka sendiri untuk melayani orang lain, dan ajarilah mereka untuk mempunyai hati seorang hamba (Ef 4:12).
E.      Bantulah mereka untuk secara pribadi bertumbuh dalam area 5G. bantulah mereka alami transformasi Kristus dalam hidup mereka (Gal 4:19).

4.      MULTIPLIKASI PELAYANAN ANDA
Saat Tuhan membawa jiwa-jiwa baru masuk ke dalam kelompok anda, anda harus memulai proses melahirkan suatu kelompok kecil baru, sehingga jiwa-jiwa baru tersebut tetap mendapat kesempatan untuk menerima perhatian dan kepemimpinan yang memadai untuk membawa hidup mereka alami transformasi jadi seperti Kristus.

Pembentukkan kelompok kecil baru hanya akan dilakukan jika kelompok yang ada sudah siap, dan seorang calon pemimpin sudah dilatih dan siap memimpin. Oleh karena itu:
A.      Kembangkanlah calon pemimpin anda dengan memberi mereka sebagian dari tugas kepemimpina dan orang-orang yang mereka dapat gembalakan. Orang-orang dia gembalakan, kemungkinan besar juga akan menjadi anggota pertama di dalam kelompok baru yang akan dilahirkan kemudian.
B.      Ijinkan sang calonpemimpin untuk memimpin sub-kelompok dalam kelompok kecil anda, supaya mereka dapat mulai mempunyai pengalaman memimpin.
C.      Ajaklah setiap anggota kelompok untuk berdoa mencari wajah Tuhan, untuk memutuskan siapa nanti yang akan menjadi anggota kelompok yang baru.
D.     Utuslah dan berkatilah sang pemimpin baru bersama dengan kelompoknya, dan rayakanlah hari kelahiran suatu komunitas kecil yang baru lagi!